Rabu, 06 Juni 2012

The Story of James and Lily Potter - Bagian 6


“Kalian di sini rupanya,” kata anak yang bernama Remus. “Kaukira kami di mana, Remus?” tanya Sirius, tersenyum bercanda. “Kami sudah mencari kalian ke mana-mana, tapi tetap saja tidak ketemu!” seru anak yang bernama Peter. Peter dan Remus duduk. Mereka langsung bercanda bersama dalam kompartemen kecil itu.
Hari sudah gelap, malam sudah tiba. Murid-murid kelas satu turun di Stasiun Hogsmeade, dan bertemu Hagrid. “Halo, Hagrid,” sapa James. “Halo James, Sirius, Remus, Peter,” sapa Hagrid pada empat anak itu. Lalu Hagrid mengantar anak-anak kelas satu naik boat ke kastil. Setiba mereka di kastil, Acara Seleksi pun dimulai. Professor McGonagall sebagai wakil Kepala Sekolah Hogwarts masuk ke Aula Besar membawa kursi kayu dan sebuah topi tua yang sudah bertambal, berjumbai, dan kotor sekali. Lalu, robekan di dekat tepinya mulai membuka lebar seperti mulut, dan topi itu mulai menyanyi.
“Oh, mungkin menurutmu aku jelek
Tapi jangan menilaiku dari penampilanku,
Berani taruhan takkan bisa kautemukan
Topi yang lebih pintar dariku.
Jubahmu boleh hitam kelam,
Topimu licin dan tinggi
Aku mengungguli semua itu
Karena di Hogwarts aku Topi Seleksi.
Tak ada apapun dalam pikiranmu
Yang bisa kausembunyikan dariku,
Jadi pakailah aku dan kau akan kuberitahu
Asrama mana yang cocok untukmu.
Mungkin kau sesuai untuk Gryffindor,
Tempat berkumpul mereka yang berhati berani dan jujur,
Keberanian, keuletan, dan kepahlawanan mereka
Membuat nama Gryffindor masyhur;
Mungkin juga Hufflepuff-lah tempatmu,
Bersama mereka yang adil dan setia,
Penghuni Hufflepuff sabar dan loyal
Kerja keras bukan beban bagi mereka;
Atau siapa tahu di Ravenclaw,
Kalau kau cerdas dan mau belajar,
Ini tempat para bijak dan cendekia,
Ajang berkumpul mereka yang pintar;
Atau bisa juga di Slytherin
Kau menemukan teman sehati,
Orang-orang licik ini menggunakan segala cara
Untuk mendapatkan kepuasan pribadi.
Jadi segeralah pakai aku!
Janganlah takut dan jangan ragu!
Dijamin kau akan aman
Karena aku Topi Seleksi-mu!”

Seluruh Aula meledak dalam tepuk tangan riuh-rendah ketika Topi Seleksi mengakhiri nyanyiannya. Topi itu membungkuk ke arah empat meja, kemudian diam lagi. Lalu, Professor McGonagall berdiri di belakang topi, memegangi gulungan perkamen panjang. “Yang disebut namanya harap maju dan memakai topi, lalu duduk di atas kursi untuk diseleksi,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar