“Kalian
di sini rupanya,” kata anak yang bernama Remus. “Kaukira kami di mana, Remus?”
tanya Sirius, tersenyum bercanda. “Kami sudah mencari kalian ke mana-mana, tapi
tetap saja tidak ketemu!” seru anak yang bernama Peter. Peter dan Remus duduk.
Mereka langsung bercanda bersama dalam kompartemen kecil itu.
Hari
sudah gelap, malam sudah tiba. Murid-murid kelas satu turun di Stasiun
Hogsmeade, dan bertemu Hagrid. “Halo, Hagrid,” sapa James. “Halo James, Sirius,
Remus, Peter,” sapa Hagrid pada empat anak itu. Lalu Hagrid mengantar anak-anak
kelas satu naik boat ke kastil.
Setiba mereka di kastil, Acara Seleksi pun dimulai. Professor McGonagall
sebagai wakil Kepala Sekolah Hogwarts masuk ke Aula Besar membawa kursi kayu dan
sebuah topi tua yang sudah bertambal, berjumbai, dan kotor sekali. Lalu,
robekan di dekat tepinya mulai membuka lebar seperti mulut, dan topi itu mulai
menyanyi.
“Oh,
mungkin menurutmu aku jelek
Tapi
jangan menilaiku dari penampilanku,
Berani
taruhan takkan bisa kautemukan
Topi
yang lebih pintar dariku.
Jubahmu
boleh hitam kelam,
Topimu
licin dan tinggi
Aku
mengungguli semua itu
Karena
di Hogwarts aku Topi Seleksi.
Tak
ada apapun dalam pikiranmu
Yang
bisa kausembunyikan dariku,
Jadi
pakailah aku dan kau akan kuberitahu
Asrama
mana yang cocok untukmu.
Mungkin
kau sesuai untuk Gryffindor,
Tempat
berkumpul mereka yang berhati berani dan jujur,
Keberanian,
keuletan, dan kepahlawanan mereka
Membuat
nama Gryffindor masyhur;
Mungkin
juga Hufflepuff-lah tempatmu,
Bersama
mereka yang adil dan setia,
Penghuni
Hufflepuff sabar dan loyal
Kerja
keras bukan beban bagi mereka;
Atau
siapa tahu di Ravenclaw,
Kalau
kau cerdas dan mau belajar,
Ini
tempat para bijak dan cendekia,
Ajang
berkumpul mereka yang pintar;
Atau
bisa juga di Slytherin
Kau
menemukan teman sehati,
Orang-orang
licik ini menggunakan segala cara
Untuk
mendapatkan kepuasan pribadi.
Jadi
segeralah pakai aku!
Janganlah
takut dan jangan ragu!
Dijamin
kau akan aman
Karena
aku Topi Seleksi-mu!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar