Rabu, 06 Juni 2012

The Story of James and Lily Potter - Bagian 9


Hari telah berganti. Para murid Hogwarts akan memulai pelajaran pertama mereka hari ini. Dan pelajaran pertama bagi anak kelas satu adalah Ramuan.
“Selamat pagi, anak-anak,” kata Professor Slughorn, guru Ramuan. “Selamat pagi, Professor Slughorn,” jawab para murid serentak. “Bacalah bukumu sejenak, halaman tujuh, sebelum kita benar-benar mulai pelajaran,” kata Professor Slughorn. Semua anak mengelu-arkan buku mereka masing-masing dan mulai membacanya, kecuali, James dan Sirius. “Potter! Black! Kenapa kalian tidak membaca buku kalian?” tanya Professor Slughorn marah. “Maaf Professor, tapi kami sudah hafal keseluruhan isi buku,” jawab James menantang. “Kalau begitu, katakan padaku, apa yang kaudapat jika kau menambahkan bubuk akar asphodel ke cairan wormwood?” tanya Professor Slughorn. “Campuran asphodel dan wormwood akan menghasilkan obat tidur yang kuat sekali sehingga disebut Tegukan Hidup Bagai Mati, Sir,” jawab Sirius enteng. “Lalu, apa itu bezoar?” tanya Professor Slughorn lagi, seolah tak puas pertanyaannya bisa dijawab dengan mudah. “Bezoar adalah batu yang diambil dari perut kambing dan bisa menyelamat-kan dari hampir semua racun, Sir,” jawab James, juga enteng. “Dan, apa perbedaan antara monkshood dan wolfsbane?” tanya Professor Slughorn lagi, masih tidak puas. “Mereka adalah tanaman yang sama, Professor. Dan mereka juga biasa disebut aconite, Sir,” jawab Sirius masih enteng. “Nah, pertanyaan terakhir, bisakah kau memberitahuku satu ramuan saja, dan bagaimana cara membuatnya?” tanya Professor Slughorn, seakan yakin pertanyaannya tak akan bisa dijawab.
“Cairan Foodey, Professor. Cairan itu digunakan untuk memberi makan hewan peliharaan, agar semakin sehat dan dapat hidup bertahun-tahun karena memi-liki kekuatan tertentu. Tapi, penggunaan ramuan ini hanya boleh sekali untuk seumur hidup hewan itu. Untuk membuat-nya, kita hanya perlu daun chestnut, buah beri kuning-merah, dan akar blackthorn. Pertama-tama, rebus akar blacthorn sampai larut. Akar blackthorn itu akan larut setelah lima menit, maka, sambil menunggunya larut, kita bisa mengupas buah beri kuning-merah, menyisakan hanya kulitnya dan daging buahnya dibuang. Setelah akar blackthorn larut, masukkan daun chestnut dan kulit buah beri kuning-merah, tunggu sampai tiga puluh menit dan Cairan Foodey pun siap,” jawab James panjang lebar. Dia jelas tahu cairan ini karena ayahnya pernah mengajarinya membuat cairan ini, yang diberikan pada Hewtern, burung hantu James.
“Luar biasa, Potter. Definisi lisan yang sangat baik. Lima belas angka untuk Gryffindor. Itu adalah cairan yang akan kita pelajari hari ini, Cairan Foodey. Nah, Potter, kurasa kau bisa menunjukkan pada teman-temanmu cara membuatnya?” kata Professor Slughorn, alisnya terangkat. “Baik, Professor,” jawab James, suaranya seperti orang sombong yang bisa melakukan apapun.
James, mulai mengambil bahan-bahan yang diperlukannya. Daun chestnut, buah beri kuning-merah, dan akar blackthorn. Dia juga menyiapkan pisau dan kualinya. Dia mengambil tongkat sihirnya dari balik jubahnya.
Dia menyalakan api dengan tongkat sihirnya. Setelah dia melakukan ini, banyak anak yang terkagum, karena mereka belum belajar apa-apa tentang suatu mantra. Merasa dirinya dikagumi, James pun semakin sombong. Akhirnya dia juga mengisi kualinya dengan air yang dihasilkan oleh sihir. “Aguamenti,” desisnya. Air keluar dari tongkat sihirnya, mengisi kuali itu kira-kira setengahnya. Lalu, James memasukkan akar blackthorn yang sebelumnya telah dicuci dan dipotong menjadi dua bagian sama besar. Lalu, sambil menunggu, ia mengupas buah beri kuning-merah.
Setelah lima menit, akar blackthorn dalam kuali James telah larut. James pun memasukkan daun chestnut dan kulit buah beri kuning-merah ke dalam kualinya. Larutan yang awalnya berwarna hitam pekat, perlahan berubah menjadi jingga.
“Baik, karena kita harus menunggu tiga puluh menit lagi, kurasa kalian perlu melakukannya juga, agar kalian juga bisa membuat ramuan ini, terutama bagi kalian yang hewan peliharaannya belum diberi cairan ini,” kata Professor Slughorn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar