Rabu, 06 Juni 2012

The Story of James and Lily Potter - Bagian 5


Hari yang dinanti pun tiba. Hari saatnya berangkat ke Hogwarts. Lily bertemu lagi dengan Severus di Stasiun King’s Cross, dan memasuki peron sembilan tiga perempat bersama. Sebenar-nya, Lily ingin sekali menemui anak laki-laki yang ditemuinya di Diagon Alley beberapa hari yang lalu. Tetapi, sampai kereta api berwarna merah tua itu sudah bergerak sejak lima menit yang lalu, dia sama sekali tak melihat anak laki-laki itu. Lily dan Severus memutuskan untuk mengambil kompartemen yang sama.
“Tuney masih tidak suka aku berangkat, Severus,” kata Lily, nampaknya meneteskan air mata. “Kau tak perlu bersedih! Kita sekarang berangkat ke Hogwarts! Bukankah itu yang kau tunggu?” tanya Severus bersemangat. “Ya, kau benar,” kata Lily pelan, tak sepenuhnya bersemangat. “Kau sebaiknya di Slytherin,” kata Severus tiba-tiba. “Slytherin? Apakah itu asrama yang terbaik?” tanya Lily. “Entahlah, Ibuku dulu di Slytherin,” jawab Severus.
Tanpa mereka sadari, ada dua anak laki-laki lain yang berdiri di luar kompartemen. Mereka tiba-tiba masuk dan duduk. “Slytherin? Kalau aku lebih baik keluar daripada masuk Slytherin. Iya, kan, Sirius?” tanya salah satu dari mereka, yang jangkung, berambut hitam berantakan dan mencuat di bagian belakang, tapi tampan, kepada yang lain yang agak lebih pendek, berambut hitam bergelombang, yang juga tampan. Lily sepertinya pernah melihat salah satu dari mereka.
“Seluruh keluargaku di Slytherin, James,” jawab anak laki-laki yang bernama Sirius. “Oh, aku lupa, Sirius,” jawab James, tapi tampak tidak merasa bersalah. “Tapi aku pasti akan merubah tradisi ini! Di mana kau ingin ditempatkan, kalau kau bisa memilih, James?” tanya Sirius bersemangat. “Gryffindor, tentu saja. Tempat berkumpulnya mereka yang berjiwa berani dan gagah perkasa, kata Dad. Kedua orang tuaku dari sana,” jawab James bersemangat. “Yah, kalau kau lebih suka berotot daripada berotak,” bantah Severus tiba-tiba. “Lalu di mana kau akan ditempatkan kalau kau tidak keduanya, Snivellus?” tanya Sirius, menoleh padanya. Lily tampak tak suka dengan keadaan itu. “Ayo kita cari kompartemen lain, Severus,” kata Lily, lalu dia dan Severus bergegas meninggalkan komparte-men. “Ooo..,” kata James, meniru suara angkuh Lily dengan baik. Lalu dua anak laki-laki lain memasuki kompartemen itu. Yang satu agak gemuk, rambutnya coklat kehitaman, bernama Remus John Lupin. Yang lainnya, gemuk dan pendek, rambutnya coklat keabuan sewarna bulu tikus, bernama Peter Pettigrew.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar