“Oh,
Lily, darimana saja kau?” tanya Mr. Evans, ayah Lily. “Hanya duduk-duduk di taman
bermain. Ada apa Dad?” tanya Lily keheranan. “Ini Professor Dumbledore, Lily.
Dia bilang mau mengatakan sesuatu, tapi harus menunggumu pulang,” jawab Mrs.
Evans, senang. “Selamat malam, Lily,” sapa Professor Dumbledore yang berambut
dan berjeng-got keperakan, memakai pakaian seperti jubah berwarna biru langit
malam.
Lily
menatap mata biru-muda-cerah laki-laki tua itu. Kalau dia tidak salah ingat, Severus
berkata bahwa Kepala Sekolah Hogwarts bernama Professor Dumbledore, yang sudah
tua namun brilian. Maka Lily memberanikan diri bertanya. “Apa Anda Kepala
Sekolah Hogwarts?”
Dumbledore
tersenyum. “Kau sudah tahu Hogwarts, rupanya?” tanyanya sambil tersenyum,
jenggotnya yang keperakan melambai sedikit. “Apa itu Hogwarts?” tanya Mr. Evans
bingung. “Hogwarts adalah Sekolah Sihir, Mr. Evans,” jawab Dumbledore,
tersenyum lagi. Mr. dan Mrs. Evans melempar pandang bingung pada anak
bungsunya. Dumbledore menyadari hal ini. “Kami telah mengamati Lily, Mr. Evans.
Dia menunjukkan bahwa dia memiliki kemampuan sihir, sejak usianya tujuh
tahun,” kata Dumbledore. “Tujuh tahun?” tanya Mrs. Evans. “Ya. Tidakkah Anda
menyadari hal-hal aneh terjadi selama empat tahun terakhir, Mrs. Evans?” tanya
Dumbledore ramah. “Ya, dia bisa terbang dari ayunan,” kata Petunia menyela. “Itu
sungguh luar biasa. Terbang tanpa alat itu sungguh hal luar biasa dalam dunia
sihir. Kau akan menjadi ahli sihir yang hebat, Lily,” kata Dumbledore tenang,
menatap Lily sekarang. “Anda mengatakan dia hebat, Sir? Dia sama sekali tidak
hebat, Sir! Dia itu aneh, Sir!” seru Petunia tiba-tiba, mengagetkan setiap
orang, kecuali Dumbledore.
Dumbledore
ganti memandang Petunia sekarang. “Tuney!” pekik Mrs. Evans memperingatkan.
Petunia langsung berlari, naik ke lantai dua. “Maafkan anak sulung kami, Sir,”
kata Mr. Evans ketika Petunia menghilang dari pandangan. “Tidak apa-apa, Mr.
Evans. Hal demikian wajar terjadi,” kata Dumbledore tenang. Mr. dan Mrs. Evans
nampak lega. Kemudian mereka melanjutkan pembicara-an tentang Lily yang
diterima di Hog-warts, dan ketika hari telah benar-benar gelap, Dumbledore
meninggalkan keluarga itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar